Jurnal Elmadrasa https://jurnal.staiq.ac.id/index.php/elmadrasa <p><strong>Jurnal Elmadrasa</strong> merupakan jurnal berkala yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Qudwah Depok. Jurnal ini mengkhususkan kajian manajemen Pendidikan Islam. Pengelola menyambut baik kontribusi artikel dari para ilmuwan, sarjana, professional dan peneliti untuk dipublikasikan. Seluruh artikel yang dipublikasikan merupakan pandangan dan pemikiran dari para penulisnya dan tidak mewakili jurnal ini.</p> STAI Al Qudwah id-ID Jurnal Elmadrasa UPAYA PENINGKATAN KEPUASAN KERJA GURU (Studi kualitatif di Sekolah Menengah Pertama Islam Nurul Fikri Boarding School Serang Banten) https://jurnal.staiq.ac.id/index.php/elmadrasa/article/view/75 <p>Penelitian ini bertujuan mengetahui upaya peningkatan kepuasan kerja guru<br>di Sekolah Menengah Atas Nurul Fikri Boarding School Serang Banten. Penelitian<br>ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Adapun tehnik pengumpulan<br>data yang dipakai adalah metode observasi, wawancara dan dokumentasi.<br>Wawancara dilakukan kepada ketua HRD, kepala sekolah, wakil kepala sekolah,<br>tiga wali kelas, satu pengurus SMP, satu guru bahasa inggris di Sekolah Menengah<br>Atas Nurul Fikri Boarding School Serang Banten. Penelitian ini dilakukan selama<br>(bulan April sampai dengan Juni 2023) tahun pelajaran 2022-2023.<br>Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa upaya peningkatan kepuasan<br>kerja guru di Sekolah Menengah Pertama Islam Nurul Fikri Boarding School<br>Serang Banten sudah terlaksana cukup baik. Dalam kepuasan kerja guru adanya<br>pelatihan baik di dalam lembaga dan di luar lembaga dan adanya kegiatan pelatihan<br>dasar kepemimpinan serta memberikan motivasi dan nilai karakter melalui nasehat.<br>Tentunya tak pernah lepas dari bantuan guru-guru senior dan para pemimpin yang<br>bekerjasama dalam kepuasan kerja guru.<br>Kesimpulan yang diperoleh diantaranya Secara umum faktor penghambat<br>upaya kepuasan kerja guru adalah Faktor internal guru, tambahan gaji dan<br>kenyamanan dan lain-lain.ada diantara yang masih melanggar yang masih susah<br>untuk mengupgrade diri, malu untuk tampil, dan kurangnya motivasi untuk<br>mengenali potensi yang ada dalam diri mereka. Ada nya bebebrapa perselisihan dan<br>perlunya bimbingan agar ketika ada masalah atau konflik bisa terselsaikan dengan<br>baik, dan motivasi dalam diri untuk berubah menjadi lebih baik. Kemudian<br>memberikan motivasi kepada guru atau pun siswa agar lebih baik lagi sehingga<br>terjalin hubungan yang baik.</p> Nurhadi Masfarwati Muslim Bastian Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Elmadrasa 2023-12-20 2023-12-20 3 2 54 69 PERSEPSI ORANG TUA TERHADAP KOMPETENSI GURU (Survai di Sekolah Dasar Islam Terpadu Ummul Quro Depok) https://jurnal.staiq.ac.id/index.php/elmadrasa/article/view/73 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana persepsi orang tua<br>terhadap kompetensi guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Ummul Quro Depok.<br>Sekolah Dasar Islam Terpadu Ummul Quro Depok, Jl. Haji Sinda No.54 Beji,<br>Kota Depok, Jawa Barat.<br>Populasi dalam penelitian ini adalah 269 orang tua murid Sekolah Dasar<br>Islam Terpadu Ummul Quro Depok. Sampel penelitian diambil menggunakan<br>rumus Taro Yamane, sehingga dari 269 responden diambil sampelnya sebanyak 73<br>orang. Pengambilan data responden menggunakan metode kuesioner/angket yang<br>dianalisis dengan deskripsi analisis angka penafsiran dengan rumus M=∑F(X)/n,<br>dan dapat digunakan untuk menganalisis instrumen penelitian yang<br>menggambarkan bagaimana persepsi orang tua terhadap kompetensi guru.<br>Hasil penelitian menunjukkan persepsi orang tua terhadap kompetensi guru<br>untuk dimensi Kompetensi Pedagogik diperoleh angka penafsiran 4,20 dan untuk<br>dimensi Kompetensi Sosial diperoleh angka penafsiran 4,19. Berdasarkan skala<br>penilaian, maka menunjukkan bahwa persepsi guru baik untuk dimensi Kompetensi<br>Pedagogik dan Kompetensi Sosial. Sedangkan untuk dimensi Kompetensi<br>Kepribadian diperoleh angka penafsiran 4,33 dan untuk dimensi Kompetensi<br>Profesional diperoleh angka penafsiran 4,21. Berdasarkan skala penilaian, dapat<br>dilihat bahwa persepsi guru terhadap dimensi Kompetensi Kepribadian dan<br>Kompetensi Profesional adalah sangat baik. Secara keseluruhan persepsi orang tua<br>terhadap kompetensi guru di Sekolah Dasar Islam Terpadu Ummul Quro Depok<br>adalah sangat baik.</p> Nurhadi Kingkin Wardaya Ainulisan Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Elmadrasa 2023-12-20 2023-12-20 3 2 19 37 PENINGKATAN KOMPETENSI GURU (Studi Kualitatif di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Barkah Depok) https://jurnal.staiq.ac.id/index.php/elmadrasa/article/view/77 <p>Teachers are the most important component in education, where teachers<br>are not only responsible for transferring lessons but also have the task of educating<br>so that they are able to produce a quality generation in accordance with national<br>education goals. Therefore, competent teachers are needed so that learning can be<br>created that is creative, innovative, effective and of course fun.<br>This research was carried out at SDIT Al-Barkah Cimanggis Depok using<br>descriptive qualitative methods. This research uses interview, observation and<br>documentation methods with the data sources for this research namely Foundation<br>administrators, School Principals, teachers and also student guardians. Test the<br>validity of the data using source triangulation.<br>The research results show that the increase in teacher competency at SDIT<br>Al-Bakah is relatively good. In relation to personality competency, teachers are<br>required to have noble morals and behavior that can be emulated by students, show<br>openness in thinking and acting, show their authority as educators, have activity<br>programs as a form of improving physical and spiritual health, and always provide<br>motivation to instill commitment as an educator. In relation to social competence,<br>teachers are required to be able to communicate and interact effectively with<br>students, fellow educators and education staff, parents and the surrounding<br>community. In relation to pedagogical and professional competencies, teachers are<br>required to be able to master teaching materials, design learning using creative<br>and innovative methods, carry out effective learning, manage the class well,<br>evaluate learning processes and outcomes, and be able to develop students to<br>actualize learning. the potential it has. The school strives to continue to improve<br>teacher competency, including by continuously providing direction, advice and<br>motivation for students, facilitating training, coaching and provision needed by<br>teachers, carrying out regular assessments of teacher competency and providing<br>appreciation for the best teachers every year.</p> Wahyu Bhekti Prasojo Kholid Anwar Hidayat Adillah Hajar Rahmani Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Elmadrasa 2023-12-20 2023-12-20 3 2 70 88 PERAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENERAPAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR (Studi Kasus di SMP TQT Madinatul Qur'an Depok Jawa Barat) https://jurnal.staiq.ac.id/index.php/elmadrasa/article/view/74 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Peran Kepala Sekolah Dalam<br>Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar, untuk mengetahui proses pelaksanaan<br>pembelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dalam penerapan kurikulum<br>belajar merdeka dan untuk mengetahui strategi kepala sekolah dalam penerapan<br>kurikulum merdeka belajar di SMP TQT Madinatul Qur’an Depok. Penelitian ini<br>menggunakan metode field research (Penelitian lapangan) dengan pendekatan<br>deskriptif kualitatif. Adapun Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah metode<br>observasi, wawancara, dokumentasi dan Penelitian kepustakaan (Library research).<br>Observasi dilaksanakan sejak awal pengambilan judul dan wawancara yang<br>dilakukan kepada kepala Sekolah, Guru dan Siswa SMP TQT Madinatul Qur’an<br>Depok. Penelitian dilakukan selama smester genap (bulan Februari Sampai dengan<br>April 2023) tahun pelajaran 2022/2023. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa<br>Peran Kepala Sekolah dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di SMP TQT<br>Madinatul Qur’an Depok sudah melaksanakan tugasnya dengan baik dan maksimal,<br>namun ada beberapa kendala dalam pelaksanaannya, terutama dalam waktu yang<br>diberikan oleh bagian kurikulum.</p> Ridwan Nana Supriatna Nanang Rusmana Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Elmadrasa 2023-12-20 2023-12-20 3 2 38 53 PERAN PELATIHAN TERHADAP KOMPETENSI GURU (Studi Kualitatif di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Nurul Fikri Boarding School Bogor) https://jurnal.staiq.ac.id/index.php/elmadrasa/article/view/72 <p>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peran pelatihan terhadap<br>kompetensi guru di sekolah menengah pertama islam terpadu (SMPIT) Nurul Fikri<br>Boarding School Bogor, (2) Faktor faktor yang mendukung dan menghambat peran<br>pelatihan terhadap kompetensi guru di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu<br>Nurul Fikri Boarding School Bogor, (3) Solusi yang dilakukan dalam mengatasi<br>hambatan peran pelatihan terhadap kompetensi guru di Sekolah Menengah Pertama<br>Islam Terpadu Nurul Fikri Boarding School Bogor. Penelitian ini dilaksanakan di<br>SMPIT Nurul Fikri Boarding School Bogor menggunakan metode kualitatif dengan<br>wawancara 5 orang narasumber yang terdiri dari kepala sekolah, guru TIK, guru<br>Geografi, guru Biology, dan guru Bahasa Inggris yang dilakukan pada bulan Maret<br>sampai Mei 2023.</p> <p><br>Hasil temuan penelitian menunjukkan, (1) Pelatihan berperan penting<br>terhadap kompetensi guru dan meningkatkan ilmu pengetahuan, sosial,<br>kepribadian, menjadi pendidik yang berkompeten, profesional dan tentunya<br>meningkatkan kualitas mutu lulusan, lulusannya lebih berkualitas sesuai dengan<br>yang distandarkan bahkan melebihi standar nasional. (2) Dukungan peran pelatihan<br>terhadap kompetensi guru yaitu, menyediakan narasumber yang profesional dan<br>berkompeten di bidangnya,sarana prasarana yang aman, memadai dan mendukung<br>dan disediakan fasilitas lainnya seperti sertifikat pelatihan, konsumsi, akomodasi<br>dan lainnya. Hambatan yang dihadapi pelatihan terhadap kompetensi guru yakni,<br>waktu yang beririsan dengan amanah kelembagaan sehingga sebagian guru tidak<br>bisa mengikuti pelatihan. (3) Solusi yang dilakukan lembaga dalam mengatasi<br>hambatan tersebut dengan cara membuat contingency plan, jadi ada beberapa waktu<br>pelatihan yang nanti bisa diikuti oleh guru atau tenaga kependidikan.</p> Sobirin Ihsan Isnaeni Siti Surnah Nurfadillah Hak Cipta (c) 2023 Jurnal Elmadrasa 2023-12-20 2023-12-20 3 2 1 18