PENERAPAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (Studi Kasus di Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu Nurul Fikri Boarding School Bogor)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Apakah implementasi
Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) di SMP IT Nurul Fikri Boarding School
Bogor dalam meningkatkan mutu pendidikan sudah berjalan maksimal secara
menyeluruh atau belum, (2) Kendala implementasi Manajemen Berbasis Sekolah
dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP IT Nurul Fikri Boarding School
Bogor dan (3) Mencari solusi dari kendala dalam implementasi Manajemen
Berbasis Sekolah dalam meningkatkan mutu pendidikan di SMP IT Nurul Fikri
Boarding School. Penelitian ini dilaksanakan di SMP IT Nurul Fikri Boarding
School Bogor menggunakan metode kualitatif dengan mewawancarai 5 orang
informan yang terdiri dari : Kepala Sekolah SMP IT, Wakil Kepala Kurikulum,
Direktur Pendidikan, Kepala Biro KSnP dan Kepala Bina Santri yang dilakukan
pada bulan Mei 2024.
Hasil penelitian menunjukkan, (1) Implementasi manajemen berbasis sekolah
(MBS) di SMP IT Nurul Fikri Boarding School Bogor dalam meningkatkan mutu
pendidikan belum berjalan maksimal secara menyeluruh, karena masih dalam
proses pertumbuhan dan perkembangan. Adapun hal-hal yang berkaitan dengan
pengembangan yang harus dilakukan di SMP IT diantaranya: a) Kapasitas sumber
daya manusia (SDM) dari guru dan karyawan, b) Berkesinambungan memotret
potensi siswa, sehingga siswa bisa berkembang sesuai dengan minat dan bakatnya,
serta mengoptimalkan peran orangtua sehingga bisa mengakselerasi tujuan dari
sekolah, c) Mempertahankan konsistensi dan inovasi, d) Pola komunikasi
berjenjang, e) Internalisasi budaya yang lebih mengedepankan profesioanalisme, f)
Peningkatan kualitas dari kuantitas-kuantitas program yang sudah berjalan, dan g)
Penyempurnaan kurikulum SMART, (2) Dalam mengimplementasikan MBS di
SMP IT Nurul Fikri Boarding School Bogor terdapat beberapa kendala,
diantaranya: a) Masalah pembiayaan, b) Komunikasi lintas unit, c) Beban kerja
guru yang berat, d) Mis komunikasi, e) Pendanaan program dan f) Sinergisitas antar
unit. (3) Solusi yang dilakukan dalam setiap kendala-kendala yang muncul dalam
mengimplementasikan MBS, diantaranya: a) Memperbaiki pola komunikasi, baik
di internal maupun eksternal, b) Meningkatkan pemahaman (knowledge transfer)
SDM, c) Upgrading, d) Mempertahankan konsistensi, e) Inovatif, f) Penyamaan
persepsi, g) Merangkul setiap stakeholder, h) Menjamin kesejahteraan pegawai,
dan yang paling penting, yaitu melakukan i) 3K, (Komunikasi, Koordinasi dan
Konsolidasi).